Dalam taubat dibutuhlan
rasa penyesalan. Penyesalan dalam hal ini memiliki tingkatan dan kedudukan. Semakin besar penyesalan seseorang, maka semakin besar pula rahmat Allah yang akan
diperoleh.
Sebaiknya kita harus
berdiam di pintu Allah, dalam kondisi dan keadaan bersedih, merasa hina, atas perbuatan
yang telah kita lakukan
Dengan begitu semoga Allah akan
memenuhi hati kita dengan taubat, ketundukan cinta, malu atas perbuatan yang
dilakukan, dan malu kepada Allah SWT.
"Barangsiapa
mengetuk pintu Sang Dermawan, maka akan dibukakan pintu itu baginya."
Bagaimana sih cara
bertaubat yang benar?
Kita harus menghadirkan dalam hati bahwa perbuatan dosa itu menjadi sebab seseorang jauh dari Allah, terusir dari rahmat, dan dimurkai
oleh Allah.
Ingatlah pula akan
suatu hari yang setiap orang akan berhadapan dengan Allah, dan ditanya atas
segala yang dilakukannya. Ketahuilah bahwa perbuatan dosa itu adalah permulaan
dari kekafiran.
Tak ada orang yang
tenang dengan kemaksiatan yang dilakukannya kecuali jika ia adalah seorang
munafik.
Orang beriman akan
melihat dosanya seperti gunung yang ditakutkan akan menimpanya dan jatuh diatas
kepalanya.
Sedangkan orang munafik
melihat dosanya seperti lalat yang hinggap dihidungnya, lalu ia mengibaskan
tangan untuk mengusir lalat itu, seakan tidak terjadi apa-apa.
Bagaimana caranya agar taubat kita diterima oleh Allah, padahal kita masih sering tergelincir dalam perbuatan dosa dan maksiat?
Setiap kita melakukan
taubat dengan sungguh-sungguh, maka pada saat itu taubat kita akan diterima Allah, dosa yang
telah lalu diampuni, walaupun setelah itu engkau kembali melakukan perbuatan
maksiat.
Dia adalah Dzat yang
Maha Menerima Taubat. Selagi kita tidak terus menerus dalam perbuatan dosa
dan memiliki rencana untuk tidak kembali melakukan perbuatan maksiat, maka
Allah akan menerima taubat kita dan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu.
Ø£َÙ„َÙ…ْ
ÙŠَعْÙ„َÙ…ُÙˆٓا۟ Ø£َÙ†َّ ٱللَّÙ‡َ Ù‡ُÙˆَ ÙŠَÙ‚ْبَÙ„ُ ٱلتَّÙˆْبَØ©َ عَÙ†ْ عِبَادِÙ‡ِÛ¦
"Tidaklah mereka
mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya."
Hendaknya bagi kita yang tergelincir karena nafsu dan setan tidak berprasangka bahwa pintu taubat
telah tertutup baginya. Akan tetapi kita wajib
untuk segera kembali dan bertaubat kepada Allah. Mintalah agar semua dosa
diampuni dan sisa umur dijaga dari segala perbuatan yang tak diridhoi.
Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba sebelum nyawanya sampai
di kerongkongan."
Karenanya kita harus
segera bertaubat, bahkan kita harus senantiasa dalam keadaan bertaubat.
Nabi SAW bersabda:
"Hai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada-Nya setiap hari sebanyak 100 kali."
Jika Beliau manusia
yang telah tersucikan dari segala dosa saja (ma'shum) selalu memperbarui taubatnya, kita
yang ahli maksiat kenapa tidak???
Ingatlah bahwa setan
ingin menipu kita agar selalu melakukan perbuatan keji dengan memberikan
dalil-dalil bahwa, "Engkau adalah pendusta dalam taubatmu, karena setiap
bertaubat kau kembali lagi melakukan dosa."
Maka janganlah kita tertipu. Katakanlah kepadanya: "Sesungguhnya Tuhanku adalah Dzat
yang Maha menerima taubat."
Diriwayatkan dari Abu
Sa'id al-Khudri ra. beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setan akan berkata 'Demi kebesaran-Mu wahai Tuhanku, aku tak
akan pernah berhenti menyesatkan hamba-Mu selagi arwah mereka masih terdapat di
dalam jasad.' Maka Allah menjawab 'Demi kebesaran dan keagungan-Ku, aku akan
terus menerus mengampuni mereka selagi mereka meminta ampun kepadaku.'"
Maka wajib bagi kita
untuk benar-benar bertaubat dan jangan kita biarkan nafsu merencanakan
perbuatan dosa lagi. Allah mengetahui
kesungguhan kita, karenanya Allah akan membebaskan dan melindungi kita dari
kejelekan dosa-dosa. Semua itu akan terjadi
pada saat hati seorang hamba benar-benar bersujud kepada Allah dan merasa fakir
dihadapannya.
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel :Download RPP Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017