Diantara
cara berbaik sangka (husnudhon) dengan Allah ialah mengingat nikmat dan
karunia yang diberikan oleh Allah kepada kita. Kita tidak pernah meminta
jantung berdetak, namun Allah selalu mengerjakan urusan-Nya dengan baik. Begitu
pula dengan segala anugerah lain dalam diri kita, nafas, dan segala system
syaraf, otak dan seluruh kenikmatan yang tiada akan dapat kita menghitungnya. Betapa
Allah maha Rahman dan Rahim kepada kita
Jika
diberi musibah ataupun cobaan, ingatlah itu artinya Allah ingin menaikkan
derajat kita, menghapus dosa kita. Bukankah ketika diuji dalam sekolah dengan
soal yang sulit, kita tidak menyalahkan gurunya, bahkan bangga ketika mampu
menyelesaikannya. Lalu, bagaimana urusan dengan Allah yang janjinya tiada
mungkin diingkari?
Teruslah
mengenal Allah lewat orang-orang yang telah dekat dengan Allah. Melalui
majlis-majlis pengajian, majlis dzikir dan sejenisnya. Diawali dari senang
berkumpul dengan orang-orang sholih, kemudian sedikit demi sedikit berusaha mencontoh
dan mensuritauladani akhlak baik dan mulianya. Semakin kita mengenal Allah,
tiada mungkin akan ada prasangka buruk. Bahkan walaupun diberi kesulitan, kita
makin mencintai Allah.
Seperti
sebuah pepatah: "Pukulan sang kekasih itu adalah nikmat" Ketika
dicubit manja suami kita tersenyum senang, kenapa ketika diuji Allah kita
merengut dan berkeluh kesah?
Sedangkan
husnudzon dengan makhluq Allah dengan cara anggap diri kita yang paling hina.
Ketika bertemu muslim yang tua, katakan pada dirimu bahwa ia telah lebih lama
beribadah pada Allah, maka ia lebih mulia dariku.
Ketika
bertemu muslim yang muda, katakan bahwa ia lebih sedikit dosanya dari kita, maka
ia lebih mulia dari kita. Ketika
bertemu kafir, katakan pada diri kita bahwa ia jika bertaubat dosanya akan
diampuni semua, maka ia lebih mulia dari kita. Bahkan ketika bertemu anjing yang
najis, katakan pada diri kita bahwa ia di akhirat akan menjadi debu, sedangkan
kita akan dihisab. Maka ia lebih mulia dariku jika kita tidak lulus hisab.
Kita
tidak mengetahui haqiqat seseorang, maka berhusnudzonlah! Jika
sahabat kita muslim melakukan perkara yang dipandang jelek, carilah 1001 alasan
yang membuat dan menjadikan kita dapat berprasangka baik padanya. Jika tidak
dapat kita temukan alasan itu, maka salahkanlah diri kita yang telah berprasangka
buruk. Dan buang jauh-jauh itu prasangka dan bertaubatlah, jika begitu maka hati kita pasti
akan bisa tawaddu' dan selalu husnudzon . Aamiin
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel :Download RPP Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017