Jakarta (Kemenag) --- Menghadapi era
disrupsi , Kementerian Agama akan memperkuat gerakan literasi keagamaan di
kalangan milenial.
jangan lupa baca artikel : Menyemai kader nahdhiyyah dengan Tahlil
“Pemerintah dan otoritas formal perlu
mengembangkan strategi komunikasi yang utamanya ditujukan pada generasi
milenial yang lebih rentan terhadap radikalisme,” ujar Menag saat didaulat
sebagai pembicara kunci Dialog Deradikalisasi dan Peluncuran Aplikasi LOCALOV
di kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Rabu (13/11).
Menag menilai langkah ini perlu
diambil agar generasi milenial selaku penggiat media sosial dapat terhindar dari
kegagapan menghadapi era disrupsi. Dengan demikian, meraka diharapkan dapat
membangun gerakan kebudayaan untuk memperkuat akal sehat kolektif.
Dalam dialog yang diselenggarakan oleh
Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas
Indonesia, Menag menyoroti tentang adanya keterkaitan antara era disrupsi
terhadap kondisi keagamaan masyarakat. "Di setiap tempat dan setiap waktu,
kelompok muda dan tua dengan HP di tangan, mereka sibuk bermedsos," ujar
Menag.
Menag menambahkan, hampir setengah dari
total masyarakat Indonesia menggunakan medsos untuk mencari informasi tentang
berbagai persoalan termasuk masalah agama. Oleh karenanya, Menag memandang
Kemenag perlu mengembangkan gerakan literasi keagamaan di kalangan milenial.
Baca Juga
"Agar mereka melek agama yang
semuanya bertujuan dalam rangka penguatan keberagaman yang moderat
(tawassuth)," ujar Menag.
Menag mengatakan bahwa agama perlu
dikembalikan kepada perannya sebagai panduan (guidance) spiritualitas dan
moral, bukan hanya aspek ritual dan formal serta mudah diakses untuk semua
kalangan dan sebanyak mungkin kapitalisasi di medsos. Untuk itu, Menag berharap
agar para akademisi baik dari perguruan tinggi berbasis agama maupun non agama
seperti UI wajib hadir untuk menjawab tuntutan dinamika masyarakat ke depan.
Menag juga mengatakan bahwa perubahan
sosial yang berjalan cepat terutama di Era Industri 4.0 memerlukan ilmuwan
sosial yang mumpuni dan berkarakter agar dapat menganalisis dan memberikan
tawaran solutif berbagai persoalan-persoalan sosial kemanusiaan termasuk
melalui pendekatan keagamaan yang humanis dan mencerdaskan.
Sumber : Kemenag.go.id
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel : Menyemai kader nahdhiyyah dengan Tahlil