Artikel adalah karangan faktual
secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di
media online maupun
cetak (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan
dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur ( https://id.wikipedia.org/wiki/Artikel )
Ada
beberapa jenis artikel:
a.
OPINI
adalah pendapat penulis mengenai persoalan terkini dan usulan
pemecahan masalahnya.
b.
KOLOM
adalah tulisan bertema tertentu, ditulis oleh
orang tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Orang
yang menulis KOLOM disebut KOLUMNIS. Beberapa kolumnis yang sangat top
adalah Mahbub Djunaidi, Mohamad Sobary,
Arswendo Atmowiloto (kolom Asal Usul di Kompas), Goenawan Mohammad
(Catatan Pinggir Majalah Tempo).Kolumnis di Republika (saat
ini), antara lain Ahmad Syafii Ma’arif, Asma Nadia, dan
Ikhwanul Kiram Mashuri.
c.
ESAI
adalah tulisan yang mengangkat suatu masalah, tapi tidak harus
menawarkan solusi.
Tulisan esai banyak kita jumpai misalnya terkait sastra dan budaya.
d.
EDITORIAL atau TAJUK RENCANA
Sikap media massa dalam pemberitaan.
Baca Juga
Rubrik
OPINI merupakan salah satu rubrik paling bergengsi di media. Walaupun pembaca
rubrik OPINI
relatif lebih sedikit dibandingkan berita, misalnya, namun rubrik OPINI sangat
berkelas. Karena
itu, banyak orang yang menginginkan tulisannya bisa dimuat di
rubrik OPINI.
Banyak
penulis opini yang kemudian menjadi tokoh-tokoh terkenal. Jadi nara sumber di
bidangnya, jadi komisaris bank, jadi pengamat, jadi direktur, jadi pejabat
kementerian dan berbagai jabatan strategis dan mentereng lainnya.
Seperti
disebutkan di atas, ARTIKEL OPINI adalah karya tulis yang berisi
pendapat, pikiran, atau pendirian seorang.
Jadi ciri ARTIKEL OPINI:
a. Berisi pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang
b. Bisa dipertanggungjawabkan secara akademis
c. Disampaikan dengan bahasa populer
d. Bisa dipahami sebanyak mungkin kalangan
Tema apa
saja yang bisa diangkat jadi ARTIKEL OPINI? Pada dasarnya berbagai peristiwa
yang terjadi di masyarakat dan dalam kehidupan kita sehari-hari (sebagai
pribadi, keluarga, anggota masyarakat maupun bangsa dan negara), bisa kita
kembangkan jadi ARTIKEL OPINI.
Termasuk
ke dalamnya adalah: Pendidikan, Politik , Ekonomi, Agama, Sosial,
Kesehatan,
Lingkungan,
Sejarah, Komunikasi, Iptek, Pariwisata, Intelijen, Teknologi Informasi dan
Olahraga.
Contoh
tema ARTIKEL OPINI: Debat Pilpres; Perang Melawan Hoax; Rekam Biometrik Bagi Calon
Jamaah Umrah; Negara-negara Non-Muslim Berlomba-lomba
Mengembangkan Wisata Halal; Persoalan Sampah; Menyoal
Kurikulum; Arti Penting Siswa Mencium Tangan
Gurunya; dan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Contoh
lain: Bahaya Angin Duduk dan Upaya Pencegahannya; Dilema BPJS Kesehatan; Kita hidup di wilayah yang Rawan Gempa, Bagaimana Solusinya; Mungkinkah
Nenek-nenek dan Kakek- kakek Jadi Hafizh Quran; Meningkatkan Budaya
Literasi; Tantangan dan Konsekwensi Revolusi Industri 4.0; dan
lain-lain.
Agar
tulisan ARTIKEL OPINI yang kita tulis bisa dimuat di media massa, maka
perhatikan hal-hal berikut:
a. Pilih
tema yang relevan dengan minat atau bidang kompetensi
b. Pilih
tema yang sedang aktual
c.
Tentukan sikap atas tema atau masalah yang akan dibahas, termasuk pro dan
kontranya (Misalnya: bagaimana sikap kita terhadap aturan rekam Biometrik yang
sangat merepotkan dan membutuhkan biaya tinggi bagi para calon jamaah umrah,
terutama di daerah-daerah).
d.
Berikan solusi, saran, atau kesimpulan
Mengapa
kita perlu menulis tema yang relevan dengan minat atau kompetensi kita? Hal ini
memudahkan kita, karena kita mengenal dan menguasai bidang tersebut. Termasuk
istilah-istilah teknis di dalamnya. Misalnya istilah-istilah kedokteran,
olahraga, perekonomian, perbankan syariah dan lain-lain.
Contoh,
dalam perbankan syariah tidak ada istilah “kredit” (loan). Yang ada istilah
“pembiayaan” (financing). Tidak ada istilah “kredit bermasalah” (non performing
loan). Yang ada istilah “pembiayaan bermasalah” (non performing financing). Ini
bukan sekadar istilah, melainkan mempunyai arti yang sangat prinsip atau
mendasar.
Baca Juga
Menulis tema
yang relevan dengan minat atau kompetensi kita memungkinkan kita
menulis artikel tersebut dengan senang hati dan kita menikmatinya. Kita pun
akan lebih mudah mencari referensinya, baik melalui media massa (cetak dan
online) dan buku, maupun tokoh-tokoh yang kompeten di
bidangnya.
Tidak
kalah pentingnya, redaktur media massa akan lebih percaya kepada kita. Kita
dinilai lebih kredibel kalau menulis yang relevan dengan minat dan kompetensi
kita.
Contoh
tema yang relevan dengan minat atau kompetensi:
a.
Dokter/Dokter Gigi/Dokter Spesalis menulis artikel tentang kesehatan dan
penyakit.
b. Guru
dan dosen menulis artikel kurikulum dan pendidikan.
c.
Direksi travel/karyawan travel/traveller/pemerhati bidang perjalanan menulis
tentang ibadah haji, umrah, wisata halal dan wisata konvensional.
d.
Pemerhati masalah ekonomi/ ekonom/ pimpinan lembaga pengkajian ekonomi menulis
tentang ekonomi, termasuk soal investasi, ekspor-impor, utang-piutang, nilai
tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi dan lain-lain.
e.
Pemerhati dan penggemar olahraga menulis tentang olahraga (Asian Games, Sea
Games, sepakbola, bulu tangkis, PSSI dan lain-lain).
f. Dosen
IT/ pimpinan perusahaan IT/ ahli IT/ pegawai bidang IT/ peminat IT, menulis
tentang perkembangan industri IT, perang melawan hoax, dampak revolusi industri
4.0.
g.
Politikus/ pemerhati politik/ dosen bidang politik/ lembaga kajian politik
menulis tentang Pilpres, Pilkada, Debat Capres, Daftar Pemilih Tetap (DPT),
korupsi dan lain-lain.
h.
Pengamat/ahli perkotaan, dosen bidang lingkungan, pengamat lingkungan,
pimpinan/staf NGO bidang lingkungan menulis tentang dampak kerusakan
lingkungan terhadap terjadinya banjir, mengelola sampah menjadi bernilai
ekonomis, mengatasi kemacetan lalu lintas di ibukota, menjadikan kota
(misalnya: Jakarta) lebih ramah dan manusiawi, dan lain-lain.
i. Dosen
Agama Islam, Ustadz, pengasuh pondok pesantren, alumni UIN/ Perguruan Tinggi
Islam dari dalam dan luar negeri, menulis tentang topik-topik terkait
keislaman. Misalnya: Islam moderat, radikalisme Islam, terorisme Islam, Islam
Nusantara, tafsir Quran dan lain-lain.
j. Dosen
pertanian/teknologi pangan/ budidaya (agronomi) menulis tentang upaya-upaya
memajukan produksi pertanian melalui perbaikan budidaya pembibitan, untuk
menekan impor pangan sekaligus meningkatkan ekspor hasil pertanian.
k. Dosen
bidang kelautan dan perikanan menulis artikel tentang memajukan produksi dan
hasil tangkapan industri kelautan perikanan kita yang potensinya luar biasa.
Kaitkan agro-maritim dengan industri 4.0, misalnya.
Kalau
kita menulis yang relevan dengan minat atau kompetensi kita, apakah tidak
menyempitkan peluang kita? Artinya, kita hanya bisa menulis beberapa artikel
saja dalam setahun. Wow, itu anggapan keliru.
Jangan
khawatir. Setiap bidang itu sangat luas. banyak hal yang bisa ditulis. Yang
penting kita jeli mencermati perkembangan isu terkait bidang tersebut.
Demikian
coretan tentang artikel dan jenis-jenisnya, semoga menambah wawasan dan
semangat dalam dunia literasi kita, Aamiin
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel : Menyemai kader nahdhiyyah dengan Tahlil