Kabarmadrasah.com- Senang sekali saya bisa berjumpa kembali dengan
sahabat semua dalam coretan yang sederhana ini, semoga silaturrahim kita meski
lewat tulisan ini ada berkah dan manfaatnya, Aamiin
Sahabatku, perkenankan pada coretan ini saya akan menyampaikan cerita
tentang keutamaan sholat malam, dimana cerita ini saya ambil dari kitab
An-Nawadir karya syekh Syihabuddin Al-Qalyubi.Untuk lebih jelasnya, yuk segera kita simak ceritanya :
Alkisah, ada seorang laki-laki yang membeli budak, setelah transaksi pembelian selesai, si budak berkata dan mengajukan permohonan kepada tuan yang baru saja membelinya:
“ Wahai tuanku, aku meminta darimu tiga syarat, Pertama : engkau tidak melarangku shalat ketika waktunya telah tiba. Kedua, engkau mempekerjakan aku pada siang hari, dan jangan menyibukkanku pada malam hari. Ketiga, engkau memberikan aku sebuah rumah yang tidak dimasuki oleh siapapun, kecuali aku.”
Tuanya berkata,” engkau memperoleh hak itu. Lihatlah rumah-rumah ini.”
Baca Juga
Si budak berkeliling memilih rumah untuk tempat tinggalnya. Ia memilih rumah yang rusak dan hampir roboh
“ Mengapa engkau memilih rumah yang hampir roboh ini?’ tanya tuannya
“ Wahai Tuanku, ketahuilah bahwa rumah hampir roboh yang bersama Allah, maka sejatinya berdiri tegak dengan kebun indah.”
Tuanya diam mendengar jawaban itu
Pada malam harinya, si budak tinggal di tempat itu. Suatu malam, tuannya mengundang teman-temannya untuk minum dan bersenang-senang bersama. Ketika tengah malam, dan teman-temannya telah pulang, ia berkeliling diantara rumah rumahnya. pandangannya jatuh pada ruang si budak. Tiba-tiba, di sana terdapat pelita dari cahaya yang bergantungan di langit.
Pada malam harinya, si budak tinggal di tempat itu. Suatu malam, tuannya mengundang teman-temannya untuk minum dan bersenang-senang bersama. Ketika tengah malam, dan teman-temannya telah pulang, ia berkeliling diantara rumah rumahnya. pandangannya jatuh pada ruang si budak. Tiba-tiba, di sana terdapat pelita dari cahaya yang bergantungan di langit.
Sementara itu, si budak sedang sujud bermunajat kepada Tuhannya, dan berkata,” Tuhanku, aku harus melayani tuanku pada siang hari. Seandainya tidak ada ia, maka akan aku gunakan waktuku bagi-Mu, baik siang maupun malam, maka ampunilah aku !”
Tanpa beranjak dari tempatnya, majikan itu terus memandang budaknya dengan rasa takjub sampai terbit fajar. Kemudian, pelita itu hilang dan yang tampak adalah atap rumah. Setelah itu, ia datang kepada istrinya memberi tahu peristiwa yang baru saja dilihatnya
Tanpa beranjak dari tempatnya, majikan itu terus memandang budaknya dengan rasa takjub sampai terbit fajar. Kemudian, pelita itu hilang dan yang tampak adalah atap rumah. Setelah itu, ia datang kepada istrinya memberi tahu peristiwa yang baru saja dilihatnya
Baca Juga
Pada malam berikutnya, ia dan istrinya sengaja melihat ruangan si budak dari luar. Mereka melihat pelita yang bergantungan di langit itu menyinari si budak. Sementara , si budak bersujud dan bermunajat hingga terbit fajar
Keesokan harinya, mereka memanggil si budak “ Engkau merdeka karena Allah swt samata. Sehingga engkau boleh menggunakan waktumu untuk mengabdi kepada orang yang mengizinkan beberapa waktu untukmu, “ ucap mereka
Setelah itu, mereka memberitahu peristiwa yang mereka lihat tentang karomah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.. Mendengar ucapan itu, ia langsung mengangkat tangannya ke langit :
“ Tuhanku, aku meminta-Mu agar tidak membuka tutupku dan tidak menampakan keadaanku. Apabila engkau telah membukanya, maka ambillah aku kembali kepada-Mu.”
Tiba-tiba, budak itu meninggal dunia. semoga Allah merahmatinya
Demikian coretan kisah ini semoga bermanfaat bagi kita semua dalam memposisikan diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Kuasa.
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel : Menyemai kader nahdhiyyah dengan Tahlil