Kabarmadrasah.com - Menurut Kamus Bahasa Indomesia, disiplin diartikan sebagai “ latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala hal perbuatan selalu menaati tata tertib, ketaatan pada aturan dan tata tertib. Dari definisi tersebut, tampak beberapa aspek yang terkandung di dalam pengertian disiplin.
- Disiplin merupakan latihan batin dan watak yang erat kaitannya dengan pemerkayaan mentalitas individu serta pembentukan sikap dan perilakunya
- Disiplin merupakan perbuatan atau perilaku untuk menaati tata tertib
Poerwadarminta melihat disiplin sebagai sebuah bentuk “latihan”, padahal yang sesungguhnya yang terjadi justru disiplin itu merupakan hasil dari sebuah latihan,kebiasaan-kebiasaan.
Selanjutnya harus diingat bahwa di dalam perilaku atau oerbuatan disiplin terkandung pemahaman dan pengertian yang jauh lebih mendalam dari hanya sekedar hasil latihan atau mengetahui perilaku disiplin dari bentuk luarnya saja. Karena sebuah perilaku dapat saja sebuah tipuan,rekayasa atau perilaku yang berpura-pura.
Kedisiplinan merupakan pondasi utama suksesnya pendidikan. Disiplin terhadap waktu,disiplin terhadap proses belajar, disiplin terhadap anggaran atau disiplin terhadap apapun dalam ruang lingkup manapun. Suatu sistem akan berhasil dan optimal jika dorong oleh sikap disiplin yang membudaya. terutama bagi suatu sekolah, disiplin merupakan komponen fital yang harus di utamakan. jika suatu sekolah kurang mengutamakan kedisiplinan maka dapat dipastikan program-program sekolah akan menghasilkan nilai yang kurang signifikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kediplinan siswa adalah melalui ekstrakurikuler sekolah. sebagian orang berpendapat bahwa ekstrakurikuler merupakan jembatan sekaligus solusi untuk menempa kedisiplinan siswa. bagi seorang pendidik tentu sikap disiplin merupakan sikap harus ditanamkan. dan kami merasakan bahwa lebih mudah menanamkan sikap disiplin kepada siswa yang memang aktif berorganisasi ketimbang menanamkan disiplin kepada siswa yang tidak ikut organisasi. Seorang siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti memiliki sikap kedewasaan yang lebih tinggi, Mereka bertanggung jawab, aktif dan energic.
Saat mengajar merekapun rasanya sangat sejalan dengan tujuan kurikulum berkarakter, dalam artian bahwa proses mengajar akademik dan mendidik karakter tidak saling tumpang tindih dan terhambat. Saat mengajar siswa yang tidak aktif ektrakurikuler sangat berbeda sekali. terkadang kita harus masuk ke zona dilematis antara akademik dan karakter. penerapan terhadap suatu metode pun sangat terasa berbeda. siswa yang aktif berorganisasi lebih cepat mengikuti berbagai instruksi atau prosedur suatu metode ketimbang siswa yang tidak aktif berorganisasi.mereka fokus pada tujuan, cepat tanggap dan aktif. Pembina Ektrakurikuler menyatakan bahwa dalam tubuh organisasi yang paling diutamakan adalah disiplin. siswa yang masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler akan mendapat tempaan sikap disiplin yang lebih banyak. baik itu waktu, sikap ataupun cara. secara fisik dan mental pelatihan-pelatihan ektrakurikuler selalu bersinggungan dengan kedisiplinan. dan hal ini membentuk karakter siswa dalam kondisi yang lebih matang. para siswa yang ikut ekstrakurikuler, kemandiriannya juga ditempa, kepercayaan diri mereka juga dibina. yang pemalu menjadi percaya diri, yang penakut menjadi pemberani, yang pasif menjadi aktif, yang anak mami menjadi mandiri. Pembina Ektrakulrikuler juga menyatakan " lihat saja dari cara berpenampilan/memakai seragam sekolah. siswa yang ikut ektrakurikuler pasti bajunya dimasukan dengan atribut sekolah yang lengkap plus sikap yang aktif ala budaya timur (sopan)." dalam hal proses pencarian jati diri para remaja yang labil. pembina juga berkesimpulan bahwa remaja labil yang mencari jati diri cenderung meniru dan mudah terpengaruh. sedangkan dalam organisasi. semua yang ditiru adalah hal-hal yang positif. seperti : kedisiplinan, prestasi, sikap mandiri, kematangan berpikir dan sikap bertanggung jawab. " melalui kegiatan ektrakurikuler sikap labil, rasa penasaran dan ingin tahu yang besar para remaja diarahkan untuk hal-hal yang bersifat positif. menyalurkan bakat dan minat siswa untuk kemudian meraih prestasi.
Latihan Pramuka setiap jum'at |
Salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kediplinan siswa adalah melalui ekstrakurikuler sekolah. sebagian orang berpendapat bahwa ekstrakurikuler merupakan jembatan sekaligus solusi untuk menempa kedisiplinan siswa. bagi seorang pendidik tentu sikap disiplin merupakan sikap harus ditanamkan. dan kami merasakan bahwa lebih mudah menanamkan sikap disiplin kepada siswa yang memang aktif berorganisasi ketimbang menanamkan disiplin kepada siswa yang tidak ikut organisasi. Seorang siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti memiliki sikap kedewasaan yang lebih tinggi, Mereka bertanggung jawab, aktif dan energic.
Saat mengajar merekapun rasanya sangat sejalan dengan tujuan kurikulum berkarakter, dalam artian bahwa proses mengajar akademik dan mendidik karakter tidak saling tumpang tindih dan terhambat. Saat mengajar siswa yang tidak aktif ektrakurikuler sangat berbeda sekali. terkadang kita harus masuk ke zona dilematis antara akademik dan karakter. penerapan terhadap suatu metode pun sangat terasa berbeda. siswa yang aktif berorganisasi lebih cepat mengikuti berbagai instruksi atau prosedur suatu metode ketimbang siswa yang tidak aktif berorganisasi.mereka fokus pada tujuan, cepat tanggap dan aktif. Pembina Ektrakurikuler menyatakan bahwa dalam tubuh organisasi yang paling diutamakan adalah disiplin. siswa yang masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler akan mendapat tempaan sikap disiplin yang lebih banyak. baik itu waktu, sikap ataupun cara. secara fisik dan mental pelatihan-pelatihan ektrakurikuler selalu bersinggungan dengan kedisiplinan. dan hal ini membentuk karakter siswa dalam kondisi yang lebih matang. para siswa yang ikut ekstrakurikuler, kemandiriannya juga ditempa, kepercayaan diri mereka juga dibina. yang pemalu menjadi percaya diri, yang penakut menjadi pemberani, yang pasif menjadi aktif, yang anak mami menjadi mandiri. Pembina Ektrakulrikuler juga menyatakan " lihat saja dari cara berpenampilan/memakai seragam sekolah. siswa yang ikut ektrakurikuler pasti bajunya dimasukan dengan atribut sekolah yang lengkap plus sikap yang aktif ala budaya timur (sopan)." dalam hal proses pencarian jati diri para remaja yang labil. pembina juga berkesimpulan bahwa remaja labil yang mencari jati diri cenderung meniru dan mudah terpengaruh. sedangkan dalam organisasi. semua yang ditiru adalah hal-hal yang positif. seperti : kedisiplinan, prestasi, sikap mandiri, kematangan berpikir dan sikap bertanggung jawab. " melalui kegiatan ektrakurikuler sikap labil, rasa penasaran dan ingin tahu yang besar para remaja diarahkan untuk hal-hal yang bersifat positif. menyalurkan bakat dan minat siswa untuk kemudian meraih prestasi.
Demikian semoga bermanfaat
Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi [ Daftar Isi ]
Semoga bermanfaat dan jangan lupa tombol like , Terima Kasih
www.kabarmadrasah.com
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.jangan lupa baca artikel :Sekolah Ndeso muridnya lintas Desa