Madrasah hebat bermartabat- Lebih baik madrasah - Madrasah lebih baik

Breaking News

10 September 2025

Guru, dibalik senyummu

 

Pernahkah kita membayangkan, kalau seorang guru bisa jujur mengungkapkan isi hatinya? Mungkin ucapannya sederhana, lirih, tapi penuh makna:

“Aku juga lelah, Nak.

Namun aku simpan letihku dalam senyum, supaya kau tak melihat beratnya langkahku menuju kelas setiap pagi. Aku ikat lelahku dalam doa, agar semangatmu tak pernah padam hanya karena aku sedang payah.”



Ya, guru datang ke sekolah dengan segala tawakal. Tak jarang dengan perut kosong, pikiran penuh beban, tapi tetap berdiri tegak di depan kelas. Ia menyapa ramah, membimbing dengan sabar, dan menabur harapan lewat huruf demi huruf, lewat cerita-cerita kecil yang kelak membentuk karakter.


Ia mungkin jarang mendapat pujian, bahkan seringkali terlupakan, tapi hatinya luas karena sejak awal, ia tidak mencari sanjungan, melainkan keberkahan.


Guru bisa saja menyerah, duduk pasrah, membiarkan waktu berjalan tanpa peduli. Tapi tidak, ia memilih bertahan. Alasannya sederhana: ia yakin setiap anak adalah ladang pahala. Ilmu yang ditanamnya akan tumbuh menjadi pohon kebaikan yang rindangnya meneduhkan dunia.


Dan jika guru bisa berpesan kepada orang tua, mungkin pesannya cuma satu:

“Jangan biarkan aku berjuang sendirian"

Aku hanya punya waktu terbatas di sekolah. Jangan hanya menitipkan uang saku atau perlengkapan belajar. Tapi titipkan juga waktumu, perhatianmu, dan pelukanmu kepada anak-anak di rumah. Karena kami bukan pengganti orang tua, melainkan teman seperjuangan dalam mendidik.


Dan kepada para guru yang masih bertahan meski lelah, meski air matanya sering jatuh diam-diam di sajadah setelah seharian menguatkan anak-anak orang lain, percayalah…

Allah tahu semua letihmu. Allah tahu semua doamu.

Teruslah melangkah, walau kadang gemetar. Karena setiap kata yang kau ajarkan, setiap nasihat yang kau tanamkan, bukan sekadar pekerjaan, itu amal yang akan abadi.

Maka yakinlah…Lelahmu tidak pernah sia-sia, sebab di balik peluhmu, tumbuh generasi yang akan menerangi dunia.


Baca selengkapnya ...

07 September 2025

Pekan Madaris Madin RMI NU Kudus: Menjaga Tradisi Santri di Kota Santri


Kudus kembali mengukir sejarah dalam dunia pendidikan dan tradisi santri. Hari ini, Ahad, 7 September 2025, bertempat di Gedung Muslimat NU Kudus dan SD Unggulan  Muslimat NU Kudus digelar  Pekan Madaris Madin RMI NU Kabupaten Kudus. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus ruang aktualisasi bagi para santri madrasah diniyah se-Kabupaten Kudus.

Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat. Hadir dalam kegiatan ini para peserta santri Madin se-Kabupaten Kudus, guru pendamping, kepala madrasah, pengurus RMI Kecamatan dan Kabupaten, serta para tokoh penting di antaranya Ketua BAZNAS Kudus dan Ketua Lazisnu Kudus, Pontren Kudus dan pengurus PCNU Kudus 


Sambutan Para Tokoh

Dalam kesempatan tersebut, beberapa tokoh menyampaikan pesan dan harapannya:

KH. Khifni Nasif M.E selaku pengurus RMI Kudus menekankan bahwa Pekan Madaris ini adalah sarana menjaga nilai dan tradisi santri di Kabupaten Kudus, yang sejak lama dikenal sebagai kota santri. “Kegiatan ini rutin. Tahun lalu MQK telah sukses terlaksana di kalangan pondok pesantren. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus istiqomah,” ujarnya.

Dr. H. Kisbiyanto selaku perwakilan dari PCNU Kudus memberikan apresiasi tinggi. “Syukur dan selamat kepada RMI Kudus yang telah melaksanakan kegiatan ini. Sangat dinamis, beragam talenta, semoga banyak prestasi yang diraih,” ucapnya. Beliau juga menyinggung tentang migrasinya Madin dari Ma’arif ke RMI NU yang diharapkan membawa semangat baru. Sambutan beliau diakhiri dengan doa dan pembukaan resmi acara melalui bacaan Al-Fatihah.

Sementara itu, KH. Afif Noor dari PD Pontren menyampaikan penghargaan kepada pengurus yang telah berupaya keras menyukseskan acara ini. Beliau berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan semangat dan kreativitas anak-anak Madin agar lebih baik ke depannya.


Semangat Baru Santri Kudus

Pekan Madaris ini bukan sekadar lomba atau pertemuan rutin, melainkan sebuah ikhtiar menjaga marwah pendidikan diniyah yang telah menjadi ruh santri di Kudus. Dengan adanya wadah seperti ini, para santri memiliki ruang untuk berkreasi, berprestasi, sekaligus menguatkan identitas mereka sebagai generasi penerus yang berakar pada tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.

Di akhir acara setelah usai semua perlomaan langsung diumumkan kejuaraan masing-masing lomba sekaligus penerimaan piala dan piagam penghargaan. Adapun daftar rekap kejuaraan sebagai gambar berikut:


Semoga kegiatan ini menjadi titik tolak semangat baru dalam pengembangan Madin di bawah naungan RMI NU, serta membawa berkah bagi santri, guru, dan seluruh masyarakat Kudus.

Baca selengkapnya ...

06 September 2025

Pekan Madaris Kudus 2025: Ajang Silaturahmi dan Prestasi Santri Diniyah


Kudus sebentar lagi bakal diramaikan oleh sebuah acara besar yang ditunggu-tunggu para santri. Ya, Pekan Madaris Tingkat Kabupaten Kudus 2025 resmi akan digelar pada Ahad, 7 September 2025 di SD Unggulan Muslimat NU Kudus.


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Kudus sebagai wadah untuk menggali potensi, minat, dan bakat santri madrasah diniyah se-Kabupaten Kudus yang tergabung dalam organisasi RMI.. Selain itu, Pekan Madaris juga menjadi momen silaturahmi antar-santri, guru, dan seluruh pengelola Madin, sehingga ukhuwah islamiyah semakin erat.


Dengan mengusung tema “Melestarikan Tradisi, Menyiapkan Generasi Santri yang Berprestasi untuk Membangun Negeri”, acara ini bukan sekadar lomba, tapi juga bagian dari upaya menjaga tradisi keilmuan sekaligus menyiapkan santri agar siap berkiprah di tengah masyarakat.

Pekan Madaris tahun ini menghadirkan banyak cabang lomba yang pastinya seru dan bermanfaat, di antaranya: Tahfidz Surat Yasin, Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK), Cerdas Cermat Ke-NU-an, Cipta Mars Madin NU (khusus guru), Puitisasi Santri Madin, Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), Imla’ & Pegon Hafalan Amsilah Tasrifiyah, Taqdimul Qisshoh (bercerita), Lomba Rebana

Bisa kita bayangkan, satu tempat yang mempertemukan santri dari berbagai kecamatan, masing-masing unjuk kebolehan dengan ciri khasnya.

Pekan Madaris ini akan rutin diadakan dua tahun sekali. Tidak hanya untuk mencari juara, tapi lebih pada proses pembinaan dan penguatan karakter santri diniyah. Bagi para santri, ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan sekaligus belajar menghargai kerja keras teman-temannya.

Melalui acara ini, RMI NU Kudus berharap lahir generasi santri yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tapi juga tangguh, kreatif, berdaya saing, dan siap mengabdikan diri untuk masyarakat dan bangsa.

Baca selengkapnya ...

04 September 2025

Madrasah, rumah kedua membangun karakter.

Madrasah yang hebat lahir dari suasana yang hangat, penuh semangat belajar, dan sarat dengan nilai-nilai keagamaan serta akhlak mulia. Nah, salah satu kunci untuk mewujudkan iklim positif itu adalah melalui pembiasaan baik yang dijaga secara konsisten (istiqomah).



Iklim positif di madrasah bukan cuma sekadar kelas yang ceria atau lingkungan yang rapi, tapi lebih dari itu: sebuah ekosistem yang menumbuhkan disiplin, empati, semangat gotong royong, dan rasa tanggung jawab. Dan percayalah, perubahan besar itu selalu dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari.

Kegiatan ziarah para pendiri dan sesepuh madrasah 


Bayangkan jika setiap pagi guru menyambut murid dengan senyum dan salam, anak-anak terbiasa antre dengan tertib, sebelum belajar mereka membersihkan kelas bersama-sama, atau rutin membaca Al-Qur’an di awal pelajaran. Kelihatannya sederhana, tapi jika dilakukan terus-menerus, dampaknya luar biasa. Anak-anak belajar disiplin, punya rasa peduli, dan terbiasa menanamkan kebaikan sejak dini.


Namun, ada satu hal penting yang tak boleh dilupakan: istiqomah. Tanpa konsistensi, semua pembiasaan itu hanya akan jadi formalitas. Karena itu, seluruh warga madrasah—guru, tenaga kependidikan, hingga siswa—perlu punya komitmen bersama. Pembiasaan baik harus jadi “napas” keseharian, bukan sekadar seremonial.


Guru punya peran penting lewat teladan nyata. Ketika guru menunjukkan sikap sabar, disiplin, dan penuh kasih, siswa pun akan menirunya. Begitu juga kepala madrasah, ketika mau menyapa dengan hangat, mendengar aspirasi, dan membuka ruang dialog, maka terciptalah rasa nyaman dan memiliki bagi semua. Nilai-nilai positif yang ditanamkan dengan cinta akan menjadikan madrasah seperti rumah kedua—tempat yang menentramkan sekaligus membangun karakter.


Maka mari kita bangun iklim positif madrasah bukan hanya lewat wacana indah, tapi lewat aksi nyata. Mulailah dari diri sendiri, dari hal kecil, lalu jaga dengan istiqomah. Biasakan yang benar, dan jangan biasakan yang salah.


Karena sejatinya, madrasah bukan hanya tempat mencari ilmu, tapi juga ladang menanam karakter yang akan tumbuh sepanjang hidup anak-anak kita. Dan ingat, istiqomah dalam kebaikan adalah kunci agar perubahan itu terus hidup dan berbuah manis.


Baca selengkapnya ...

03 September 2025

Prasangka baik pada gurunya anak kita


Menjadi orang tua itu ibarat menempuh perjalanan panjang tanpa henti. Setiap hari selalu ada pelajaran baru—mulai dari sabar menghadapi rengekan anak, bingung dengan sikapnya yang berubah-ubah, sampai rasa khawatir akan masa depannya.

Namun, di tengah semua itu ada satu kunci penting yang sering kita lupakan: prasangka baik (Husnudzon)



Anak bukan kertas kosong yang bisa kita corat-coret sesuka hati. Mereka punya keunikan, punya jalan, dan punya waktunya masing-masing. Maka, tugas kita adalah mendampingi dengan hati lapang, bukan menumpuk keluhan.


Kalau hati sedang lelah, jangan buru-buru mengeluh. Kalau doa terasa belum terkabul, jangan langsung menyalahkan. Ubah keluhan jadi doa. Ubah resah jadi penerimaan.


Karena setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah doa untuk anak. Dan setiap prasangka yang kita tanam di hati, bisa jadi arah bagi perjalanan hidup mereka.


Tentang Restu pada Guru

Ada satu hal lagi yang tak kalah penting: hubungan hati kita dengan guru anak-anak.

Guru bukan sekadar pengajar di kelas. Mereka adalah mitra jiwa, orang yang ikut menitipkan ilmunya agar anak-anak tumbuh lebih baik.


Kalau orang tua sering curiga, mudah meremehkan, atau terburu-buru menaruh buruk sangka pada guru, jangan heran kalau anak juga kehilangan rasa hormat dan adab.


Ikhlaskan hatimu. Ridhoilah usaha guru. Siapa tahu, di balik nilai anak yang tak sesuai harapanmu, ada guru yang sedang menanamkan ketekunan dan akhlak.

Siapa tahu, di balik doa-doamu yang belum terkabul, ada guru yang terus mendoakan anakmu dalam diam. Maka, jangan buru-buru menyalahkan—lebih baik banyak berterima kasih.

Menjadi Orang Tua yang Bersangka Baik

Anak tidak butuh orang tua yang serba sempurna. Mereka hanya butuh orang tua yang sabar, tulus, dan mau terus belajar. Husnudzon kita kepada anak, kepada proses, dan kepada guru—itulah jalan menuju keberkahan.


Dengan prasangka baik, hati kita jadi ringan. Dengan prasangka baik, anak-anak tumbuh dalam pelukan restu dan kasih sayang yang tak bersyarat.

Do’a kita sederhana: : “Ya Allah, mampukan kami menjadi orang tua yang selalu memenuhi hati dengan prasangka baik, terutama kepada guru-guru anak kami.”

Dengan memenuhi adab kita sebagai orang tua terhadap guru anak-anak, semoga keberkahan ilmu senantiasa Allah limpahkanlah kepada kita selaku orang tua dan terkhusus  anak-anak 

Baca selengkapnya ...

29 August 2025

Kalau Saja Madrasah bisa Ngomong


Pernah nggak sih kepikiran, kalau saja madrasah bisa ngomong?

Mungkin ia bakal meneteskan air mata di pojok kelas, saat lampu-lampu sudah padam, dan semua orang pulang.


Bukan karena murid-muridnya nakal, tapi karena orang-orang yang ia cintai—guru dan kepala madrasah—kadang justru saling menjauh.

Padahal, tangan yang seharusnya saling merangkul, kadang malah sibuk melepaskan.


Ingat Niat Awal Kita

Waktu pertama kali menginjakkan kaki di madrasah ini, bukankah niat kita jelas?

Kita datang untuk membesarkan madrasah, meskipun itu berarti mengorbankan tenaga, waktu, bahkan air mata.

Lalu, kenapa kita saling menjauh?

Kenapa lidah jadi tajam, hati jadi sempit, dan ego lebih sering menang daripada kerendahan hati?


Madrasah Bukan Arena Persaingan

Mari ingat lagi: madrasah ini bukan gelanggang adu gengsi.Ini ladang perjuangan. Kita bukan rival, tapi satu barisan pejuang. Kita sama-sama lelah, sama-sama pernah menangis, sama-sama memikirkan masa depan murid-murid kita.

Apakah semua itu mau kita sia-siakan, hanya karena gengsi pribadi?

Guru dan Kepala Madrasah: Satu Tim

Buat guru, jangan pernah melihat kepala madrasah sebagai musuh.Ia juga manusia—lelah, bingung, dan memikul beban yang kadang tak terlihat.

Buat kepala madrasah, jangan pandang guru hanya sebagai bawahan. Mereka pejuang, yang ikut memanggul beban agar madrasah ini tetap hidup.

Kalau kita nggak kompak, itu sama aja kita sedang merobohkan rumah yang kita bangun dengan susah payah.

Kalau kita saling menjatuhkan, berarti kita sedang mengubur mimpi anak-anak yang berharap dari kita

Malu Sama Murid

Kita sering mengajarkan akhlak dan adab ke murid-murid. Tapi apa jadinya kalau kita sendiri justru tidak mampu menjaga itu di antara kita? Bukankah itu memalukan?Saatnya bersinergi, saatnya kompak dan bersatu  Mari kita turunkan suara. Mari kita lembutkan hati. Mari kita saling merangkul Bukan karena kita lemah, tapi karena kita ingin menang bersama.


Madrasah ini tidak akan besar karena satu orang hebat saja. Tapi akan jaya kalau semua kompak, bergandengan tangan, dan berjuang tanpa henti.


Karena pada akhirnya, yang Allah lihat bukan jabatan kita, tapi seberapa ikhlas kita menundukkan diri demi perjuangan suci.

Mari besarkan madrasah ini hanya karena-Nya. Bersama, insyaAllah madrasah kita akan selalu hidup, tumbuh, dan membawa cahaya bagi generasi mendatang.

Tulisan ini hanyalah sebagai warning, pepeling , peringatan dan bersifat preventif agar kita tidak terjebak dalam kondisi yang disebutkan dalam tulisan artikel tersebut 


Baca selengkapnya ...

28 August 2025

Madrasahku selalu dihati


Apa sih yang bikin sebuah lembaga jadi istimewa? Baik formal maupun non formal?

Bukan karena gedungnya tinggi, bukan juga karena fasilitasnya keren. Yang bikin istimewa justru ketika semua orang di dalamnya punya satu hati dan melangkah ke arah yang sama.


Guru-gurunya ngajar bukan cuma karena dapat upah atau gaji, tapi karena sayang sama ilmu dan peduli pada masa depan anak-anak.

Kepala madrasah juga memimpin bukan untuk gengsi , kehormatan dan jabatannya, tapi benar-benar sadar dan  ingin membawa semuanya menuju keberkahan.

Staf dan tenaga kependidikan pun kerja keras  bukan karena disuruh, tapi karena merasa ikut berjuang bareng-bareng.

Di sini, semua sadar kalau madrasah ini bukan milik pribadi siapa pun, pun bukan milik keluarga siapapun. Ini amanah dari Allah yang harus dijaga bersama. Ini amanah  dan estafet perjuangan para pendahulu, sesepuh yang telah mendirikan madrasah. 

Sungguh, madrasah adalah amanah. Bukan hanya amanah untuk mendidik, tetapi untuk menjaga nilai, membangun sistem, menyemai keikhlasan, dan menghidupkan ibadah di balik meja kelas, di balik laptop, bahkan di tengah tumpukan dokumen. Maka marilah kita luruskan niat, teguhkan langkah. Karena siapa pun yang hari ini mengabdi di madrasah dengan penuh cinta dan kesungguhan, sesungguhnya sedang membangun jalan menuju akhirat.

Tujuannya jelas: biar anak-anak tumbuh jadi generasi yang berakhlak mulia dan bermanfaat buat dirinya , keluarga,agama, bangsa dan negara 


Satu lembaga yang dirawat dengan cinta dan kesabaran. Satu hati yang saling menguatkan, bukan saling menyalahkan.. Satu tujuan yang nggak hanya mikir sukses di dunia, tapi juga keselamatan di akhirat.


Kalau masih ada guru yang rela ngalah demi kebersamaan, kalau masih ada kepala madrasah yang kerja keras meski nggak dipuji, kalau masih ada doa dan keikhlasan yang terus dipanjatkan—tenang aja, madrasah ini ( dengan kehendak Allah ) akan terus maju dan besar.

Karena di tempat yang penuh dengan ikhlas, doa, dan saling percaya, keberkahan pasti akan selalu hadir.

Dedikasi seperti ini yang harus selalu kita tanamkan dalam diri para stakeholder madrasah, agar kokohnya bangunan fisik  dan kokohnya semangat perjuangan ssaling menunjang keberhasilan visi misi madrasah yang dicanangkan tiap tahun pelajaran 
Baca selengkapnya ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Kabarmadrasah.com